Senin, 10 Agustus 2009

Konfigurasi Elektron


aturan konfigurasi elektron

TUGAS KIMIA KELAS X.1 SMA N 15

1.Tuliskan konfigurasi elektron berdasrkan sub kulit dan kulit. kemudian tentukan kulit dan elektron valensinya.
a). 7N, b)10Ne , c).15P, d).20Ca, e).26Fe , f).30Zn, g) 35Br
h). 37X , i) 52X , j). 73X , k). 82X , l).85X

2. Jika diketahui beberapa unsur : 9F , 12Mg, 13Al, 16S, 26Fe , 30Zn
Tentukanlah konfigurasi elektron dari: F-, Mg2+ , Al3+, S2-, Fe3+, Zn2+

3. Tentukanlah nomor atom unsur dibawah ini jika :
a) Kulitnya 2, Ev = 5
b).Kulitnya 3, Ev=7
c).Kulitnya 4, Ev= 6
d).Kulitnya 5, Ev= 2
e).Kulitnya 6, Ev= 8

met bekerja............////
nb. Kerjakan pada buku putih, dan dikumpul hari selasa , 18 agustus 2009
joxs............

Senin, 03 Agustus 2009


ALIRAN ENERGI( GBR 11 )

DIAGRAM TINGKAT ENERGI (BGR12 )

REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM

Reaksi kimia yang melepaskan atau mengeluarkan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi kimia yang menyerap kalor disebut reaksi endoterm. Aliran kalor pada kedua jenis reaksi diatas dapat dilihat pada gambar 11 berikut:




Gambar 11 Aliran kalor pada reaksi eksoterm dan endoterm


Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi (Hp -Hr) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi endoterm dapat dinyatakan:

ΔH = Hp- Hr > 0 (13 )

Sebaliknya, pada reaksi eksoterm , sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu , perubahan entalpinya bertanda negatif. Sehingga p dapat dinyatakan sebagai berikut:

ΔH = Hp- Hr < 0 ( 14 )


Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dan endoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat energi. Seperti pada gambar 12. berikut

PROSES PERPINDAHAN PANAS (KALOR)

SISTEM DAN LINGKUNGAN


SISTEM DAN LINGKUNGAN

TERMOKIMIA


Termokimia ialah cabang kimia yang berhubungan dengan hubungan timbal balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika. Secara umum, termokimia ialah penerapan termodinamika untuk kimia. Termokimia ialah sinonim dari termodinamika kimia.

Tujuan utama termodinamika kimia ialah pembentukan kriteria untuk ketentuan penentuan kemungkinan terjadi atau spontanitas dari transformasi yang diperlukan.[1] Dengan cara ini, termokimia digunakan memperkirakan perubahan energi yang terjadi dalam proses-proses berikut:

reaksi kimia
perubahan fase
pembentukan larutan
Termokimia is terutama berkaitan dengan fungsi keadaan berikut ini yang ditegaskan dalam termodinamika:

Energi dalam (U)
Entalpi (H).
Entropi (S)
Energi bebas Gibbs (G)
Panas Reaksi dan Termokimia
Kata Kunci: endoterm, Panas Reaksi, Reaksi Eksoterm, Termokimia
Ditulis oleh Ratna dkk pada 21-04-2009

Hubungan sistem dengan lingkungan
Pelajaran mengenai panas reaksi dinamakan termokimia yang merupakan bagian dari cabang ilmu pengetahuan yang lebih besar yaitu termodinamika. Sebelum pembicaraan mengenai prisip termokimia ini kita lanjutkan, akan dibuat dulu definisi dari beberapa istilah. Salah satu dari istilah yang akan dipakai adalah sistim. Sistim adalah sebagian dari alam semesta yang sedang kita pelajari. Mungkin saja misalnya suatu reaksi kimia yang terjadi dalam suatu gelas kimia. Di luar sistim adalah lingkungan. Dalam menerangkan suatu sistim, kita harus memperinci sifat-sifatnya secara tepat. Diberikan suhunya, tekanan, jumlah mol dari tiap zat dan berupa cairan, padat atau gas. Setelah semua variabel ini ditentukan berarti semua sifat-sifat sistim sudah pasti, berarti kita telah menggambarkan keadaan dari sistim.

Bila perubahan terjadi pada sebuah sistim maka dikatakan bahwa sistim bergerak dari keadaan satu ke keadaan yang lain. Bila sistim diisolasi dari lingkungan sehingga tak ada panas yang dapat mengalir maka perubahan yang terjadi di dalam sistim adalah perubahan adiabatik. Selama ada perubahan adiabatik, maka suhu dari sistim akan menggeser, bila reaksinya eksotermik akan naik sedangkan bila reaksinya endotermik akan turun. Bila sistim tak diisolasi dari lingkungannya, maka panas akan mengalir antara keduanya, maka bila terjadi reaksi, suhu dari sistim dapat dibuat tetap. Perubahan yang terjadi pada temperatur tetap dinamakan perubahan isotermik. Telah dikatakan, bila terjadi reaksi eksotermik atau endotermik maka pada zat-zat kimia yang terlibat akan terjadi perubahan energi potensial. Panas reaksi yang kita ukur akan sama dengan perubahan energi potensial ini. Mulai sekarang kita akan menggunakan perubahan ini dalam beberapa kuantitas sehingga perlu ditegakkan beberapa peraturan untuk menyatakan perubahan secara umum.

Simbol Δ (huruf Yunani untuk delta) umumnya dipakai untuk menyatakan perubahan kuantitas. Misalnya perubahan suhu dapat ditulis dengan ΔT, dimana T menunjukkan temperatur. Dalam praktek biasanya dalam menunjukkan perubahan adalah dengan cara mengurangi temperatur akhir dengan temperatur mula-mula.

ΔT = Takhir - Tmula-mula

Demikian juga, perubahan energi potensial

(Ep) Δ(E.P) = EPakhir - EPawal

Dari definisi ini didapat suatu kesepakatan dalam tanda aljabar untuk perubahan eksoterm dan endoterm. Dalam perubahan eksotermik, energi potensial dari hasil reaksi lebih rendah dari energi potensial pereaksi berarti EPakhir lebih rendah dari EPmula-mula. Sehingga harga ÷EP mempunyai harga negatif. Kebalikannya dengan reaksi endoterm, dimana harga ÷EP adalah positif.

Reaksi Eksoterm dan Endoterm

Peristiwa endoterm (kanan) dan eksoterm (kiri)

Reaksi Eksoterm
Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau pada reaksi tersebut dikeluarkan panas. Pada reaksi eksoterm harga ΔH = negatif ( - )

Contoh :

C(s) + O2(g) → CO2(g) + 393.5 kJ ;

ΔH = -393.5 kJ

Reaksi Endoterm
Pada reaksi terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi tersebut dibutuhkan panas. Pada reaksi endoterm harga ΔH = positif ( + )

Contoh :

CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)- 178.5 kJ ; ΔH = +178.5 kJ


Proses eksoterm dan proses endoterm

Minggu, 02 Agustus 2009

TUGAS KELAS XI.IPA SMA CAHAYA

1.Tentukanlah bentuk geometri molekul, lengkap dengan gambarnya dari :
H2O, CO2, POCl3,SOCl2,XeOF4, IF3.
2.Tentukan tipe hibridisasi dari : SF4, IF5, NH3, HCl
3.Berdasarkan tipe hibridisasi bahwa CH4,H2O dan NH3 adalah sp3, Tetapi bentuk
geometrinya berbeda dan besar sudutnya berbeda, CH4=109,5 : H2O=104 : NH3=107
Jelaskan hal apa yang mengakibatkanya.
4.a.Urutkanlah kenaikan titik didih dari : H2O,H2S,H2Se, H2Te
b.Urutkan kenaikan titik didih dari : metana, 2-metil propana, 2,2-dimetil
butana,pentana, propana.
5.Urutkanlah kenaikan titik didih dari H2O,HF dan NH3. Beri penjelasanmu.
6.N dan P adalah satu golongan. P dan membentuk senyawa PCl3 dan PCl5. Sedangkan N
Hanya dapat membentuk NCl3. Kenapa N tidak dapat membentuk NCl5 ? beri jawabanmu.